Jumat, 08 Mei 2009


Rayuan malam

Terdiam dalam rumput bergoyang
Ku lihat gumpalan mendung menyapa
Tampak rupa yang selalu menghias mimpi
Gertakan guntur dan bisikkan angin
Berbisik sayup menyebut namamu

Tak ku dapat suara lembutmu mampir mengukir mimpi
Mengisi kejenuhan jiwa
Tak seuntai kata pun keluar dari bibir tipismu
Yang selalu menghias fatamorgana

Hanya kasih yang tertunda
Yang kau tinggalkan dalam sajak malamku
Perlahan nan pasti mendung telah memudar
Menghapus wajahmu dari rasi bintang nan berkelip

Sayup semayup ku dengar ucapan selamat tinggal
Dari merdunya bisikan malam

Kurelakan hati kembali kosong
Meninggalkan rupa yang selalu ku rindu
Menjalani ukiran hidup
Merajut masa depan

Kau pergi tanpa mengucap salam
Pergi tanpa kembali
Bahagia dalam keagungan surga Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar